close

Thursday, August 11, 2022

author photo
Gagal mendesain interior rumah

PojokReview - Anda baru beli rumah, yang kebetulan mungil, mungkin berukuran 6x6, atau mungkin 7x7. Setelah itu, mungkin Anda akan googling untuk mencari inspirasi dan contoh desain interior rumah mungil dengan desain yang keren, minimalis, tapi terkesan mewah.


Kemudian, setelah mendesain interior rumah sesuai dengan gambar hasil googling, kebanyakan orang mulai mengeluh. Katanya, hasil yang didapatkan justru tidak sesuai dengan yang diharapkan. Lebih buruknya lagi, justru rumahnya seperti gudang, bahkan seperti kapal pecah.


Pertanyaannya, kenapa bisa begitu? Apakah Anda juga salah satu yang menderita hal yang sama?


Ada beberapa kemungkinan kenapa hal tersebut bisa terjadi pada diri Anda. Berikut PojokReview mengulasnya untuk Anda.


Perbedaan Proporsi Ruangan


Penyebab pertama yang menyebabkan rumah Anda tidak sama dengan desain yang Anda temukan di Google adalah karena perbedaan proporsi ruangan. Misalnya seperti ini, katakanlah rumah Anda dengan desain rumah yang Anda lihat di Google sama-sama 6x6 meter.


Tapi, apakah sekat dan jumlah ruangannya sama? Ruang tamu di gambar misalnya berukuran 3x6, sehingga terkesan plong dan luas, namun kamar, kamar mandi, dan ruangan lainnya jauh lebih kecil. Ternyata, yang terjadi di rumah Anda, ruangannya jauh berbeda. Mungkin kamarnya lebih besar dan ruang tamunya lebih kecil.


Jadi, bila Anda ingin menjadikan suatu desain interior sebagai inspirasi, pastikan dulu kalau proporsi ruangannya sama. Perbedaan proporsi ruangan akan menjadikan rumah Anda yang didesain berdasarkan foto atau gambar yang Anda temukan, justru menjadi berantakan. Bayangkan saja, desain untuk ruang tamu berukuran besar, diaplikasikan ke ruang tamu berukuran kecil. Tentu, akan terjadi penumpukan barang di mana-mana, bukan?


Perbedaan Furnitur


Ketika Anda mendesain ruangan, tentunya Anda akan mencoba membeli furnitur yang sama atau mirip dengan foto yang Anda lihat. Namun, perbedaan ukuran furnitur tentunya akan menjadikan dampak berbeda. Apalagi, bila ternyata ketika membeli furnitur, Anda melihat kursi sofa lainnya yang lebih menarik.


Lalu, Anda memutuskan untuk membeli sofa lain itu, padahal ukurannya akan sangat berbeda dengan foto yang ingin Anda tiru. Hasilnya, yah ruangan yang Anda desain terkesan lebih sempit, atau malah terkesan lebih kosong.


Lihat juga berbagai furnitur lainnya yang ingin Anda terapkan ke ruangan. Bisa jadi akan membuat tumpukan furnitur, yang malah menjadikan ruang tamu Anda seperti gudang.


Dimana gudang?


Satu hal yang biasanya jarang ada di desain rumah minimalis yang sering Anda temukan di Google adalah, dimana letak gudang? Padahal, kebutuhan setiap rumah terhadap gudang adalah sangat perlu. 


Hasilnya, karena Anda tidak ada gudang, maka banyak barang-barang yang disusun serampangan. Anda memiliki terlalu banyak piring misalnya, tapi rak piring hanya satu. Maka dimana tumpukan piring tersebut akan diletakkan?


Atau, Anda memiliki lebih banyak pakaian daripada daya tampung lemari Anda. Dimana akan diletakkan? Termasuk juga barang-barang yang sudah tidak terpakai tapi masih sangat sayang untuk dibuang. Dimana akan diletakkan, bila Anda tidak punya gudang?


Tempat pakaian yang baru sudah dijemur


Anda mungkin mendesain berbagai tempat dan ruang, seperti ruang TV, ruang ibadah, ruang tamu, ruang makan, dapur, kamar mandi dan kamar. Tapi, Anda biasanya akan luput untuk mempersiapkan satu ruangan yang luwes, sehingga bisa untuk meletakkan apa saja yang bersifat sementara.


Misalnya, ada pakaian yang baru sudah dijemur tapi belum begitu kering sehingga harus dijemur lagi. Atau, tumpukan pakaian kering yang belum disetrika. Dimana akan diletakkan? 


Karena hal tersebut luput dari perencanaan, maka barang-barang tersebut akan ditumpukkan di ruang TV, atau malah di ruang tamu. Hal itu akan membuat rumah Anda terkesan seperti berantakan.


Perbedaan "Pekerjaan"


Rumah yang Anda lihat di foto mungkin adalah rumah seorang pegawai negeri, atau pekerja kantoran. Jadi, pulang ke rumah kemudian beristirahat dengan keluarga. Tapi, hal yang tidak Anda pertimbangkan biasanya adalah, bagaimana dengan pekerjaan Anda?


Misalnya, Anda adalah pekerja kreatif, penulis buku, wedding organizer, dan sebagainya. Barang-barang pekerjaan Anda, seperti misalnya lighting set, alat-alat besar, tumpukan kertas, komputer, meja kerja, dan sebagainya terpaksa harus disempil di sana-sini rumah. 


Hasilnya, rumah Anda terkesan seperti sangat berantakan dan seperti kapal pecah. Pertimbangkan dulu perbedaan profesi Anda dengan kemungkinan profesi pemilik rumah yang Anda contoh.


Ada anak kecil


Kalau ini, mau tidak mau, Anda mesti membiarkan rumah seperti kapal pecah. Mainan anak-anak akan berserakan di sana-sini, ruang yang luas akan menjadi arena bermain bagi anak Anda. Mungkin rumah Anda akan terus berantakan, tapi hal itu tidak akan berlangsung selamanya, bukan?


Posisi lampu


Ini yang terakhir, tapi mungkin cukup penting dan berdampak besar. Posisi lampu di foto yang Anda tiru desain interiornya, apakah sama dengan yang ada di rumah Anda? Mungkin ada vas bunga di sudut yang justru tampak "mengerikan" karena tidak terkena lampu, atau lukisan yang seharusnya indah, tapi jadi cukup menyeramkan karena tak terkena lampu.


Terlalu sedikit lampu, dan terlalu banyak cahaya akan menghasilkan dampak yang sangat berbeda dengan rumah Anda. Memang benar, untuk menjadikan rumah lebih luas, salah satu caranya adalah dengan menjadikan lebih banyak cahaya di rumah. Tapi, kalau ruangan terlalu kecil, apakah perlu lebih dari dua lampu dengan watt yang tinggi? 


Percaya atau tidak, ruang yang terlalu banyak disirami cahaya justru akan terkesan seperti ruangan yang penuh, dan sumpek.


Itu tadi beberapa kemungkinan penyebab gagalnya desain interior rumah karena meniru hasil googling. Jadi, beberapa tips untuk menghindari masalah tersebut dari PojokReview tentunya bisa Anda pertimbangkan untuk menjadikan rumah Anda tidak terkesan berantakan, sumpek, dan seperti gudang. 

This post have 0 komentar

Next article Next Post
Previous article Previous Post