close

Friday, August 27, 2021

author photo


PojokReview.com - Tahun 2017 silam, publik pecinta bulutangkis di Indonesia dikejutkan dengan penampilan apik pebulutangkis asal India, Prannoy HS Kumar. Bagaimana tidak, Prannoy berhasil menumbangkan unggulan nomor satu di Indonesia Open 2017, yakni Lee Chong Wei dua set langsung. Padahal, Lee Chong Wei adalah juara bertahan sedangkan Prannoy adalah unggulan nomor 29 saat itu.


Kejutan dari Prannoy HS terjadi lagi di tahun 2019 ketika ia menghancurkan pebulutangkis nomor satu dunia saat itu, Lin Dan di Kejuaraan Dunia BWF 2019. di Swiss. Tidak hanya Lin Dan dan Chong Wei, legenda bulutangkis Indonesia peraih emas olimpiade, Taufik Hidayat juga pernah takluk di tangan Prannoy HS.


Usut punya usut, ternyata Prannoy HS Kumar adalah putra Sunil Kumar yang merupakan juara All India Air Force Badminton. Wajar saja kalau bakat bulutangkis sudah mengalir di tubuh Prannoy HS. Prannoy sudah bermain bulutangkis sejak umur 10 tahun di bawah asuhan pelatih Pullela Gophichand dan bermain apik di tingkat nasional pada tahun 2010. Tahun 2011, Prannoy langsung mendapatkan perhatian di kancah internasional setelah menembus final Bahrain International Challenge 2011.


Prannoy kemudian mulai "menghancurkan" satu per satu pebulutangkis nomor wahid dunia. Selain Chong Wei, nama-nama unggulan dunia lain mulai dari Taufik Hidayat, Chen Long, Lin Dan, dan Jan o Jorgensen pernah takluk di tangan Prannoy HS. Bayangkan saja, sebagian besar anggota fantastic four Badminton tahun 2000-an seperti Lin Dan, Taufik Hidayat, dan Chong Wei pernah takluk di tangan Prannoy HS ketika akan pensiun.


Namun uniknya adalah, Prannoy HS mengidolakan Taufik Hidayat dan Chen Long sejak kecil. Prannoy bahkan menonton siaran ulangpertandingan Taufik dan Chen Long berkali-kali. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa Prannoy pernah bilang ia punya poster keduanya di kamar.


Prannoy kerap cedera ketika muda, namun berkat pelatihnya, ia mampu kembali berdiri dan mengukir prestasi. Selama cedera itu, ia lebih memilih menyaksikan pertandingan ulang lewat VCD. Pertandingan yang disaksikannya adalah pertandingan legenda India, Sachin Tendulkar, serta video Taufik Hidayat dan Chen Long.


Perjuangannya membuahkan hasil yang cemerlang. Namanya bahkan disebut sebagai "legenda bulutangkis berikutnya" melanjutkan prestasi yang pernah dicapai Taufik Hidayat dan Chen Long. Namun, momen yang paling tak bisa dilupakan adalah ketika akhirnya Prannoy berjumpa dengan dua idolanya tersebut di lapangan bulutangkis.


Ia bertemu Taufik Hidayat di India Open 2013, dan bertemu Chen Long di Indonesia Open 2017. Dan hasil akhirnya adalah, sebuah mimpi yang jadi kenyataan. Bukan hanya bertemu tapi ia menumbangkan keduanya. Bagi Taufik Hidayat, India Open 2013 adalah momen terakhir sebelum memutuskan gantung raket. 


Namun, Taufik Hidayat mengakhiri catatan apiknya dengan kekalahan di tangan seseorang yang mengidolakannya sejak kecil. Yah, dia adalah Prannoy HS Kumar.

This post have 0 komentar

Next article Next Post
Previous article Previous Post