close

Monday, August 03, 2020

author photo


PojokReview - Liga Italia baru saja usai setelah seluruh pertandingan di pekan terakhir digelar tanggal 3 Agustus 2020. Juventus sudah berhasil menyegel scudetto sekaligus menjadi klub yang paling mendominasi Serie A satu dekade terakhir.

Tapi juara tahun ini begitu miris. Juventus memang berhasil mengalahkan Lazio dan Udinese hingga akhirnya mengunci gelar Seria A. Lalu, menang dari Sampdoria di kandang sendiri. Tapi perayaan Scudetto berakhir dengan nestapa ketika harus takluk di tangan Cagliari, lalu dihajar tim ibukota AS Roma.

Juventus memang menjadi scudetto dengan poin 83, dari 26 kemenangan dan 5 kali seri. Hanya selisih satu angka saja dari runner up, Intermilan.

Bukan hanya itu yang membuat Scudetto tahun ini menjadi cukup miris. Ada beberapa fakta lain yang menjadikan Scudetto Juventus tahun ini menjadi kurang meyakinkan.

Pasca Dihajar AC Milan, Juventus Seperti Habis Bensin


Pasca Liga Italia digulirkan lagi setelah Pandemi Covid-19, Juventus sebenarnya masih perkasa dengan mengalahkan Bologna (0-2), serta menghajar Lecce, Genoa dan Torino. Namun, setelah dihajar AC Milan (4-2), Juventus seperti kehabisan amunisi.

Juventus hanya mampu memenangkan 3 dari 7 pertandingan terakhir pasca bersua AC Milan. Beruntung tim pesaing Juventus, seperti Inter Milan, Lazio dan Atalanta juga sama-sama meraih hasil minor.

Juventus 7 Kali Kalah


Jumlah kekalahan yang diderita Juventus tahun ini adalah 7 kali. Jumlah itu jauh lebih besar dari Intermilan (4 kali kalah), dan masih kalah jumlah dengan Atalanta (6 kali kalah). Jumlah itu hanya unggul satu dari Lazio  (8 kali kalah) di posisi ke-4.

Juventus Bukan Tim Terbanyak Gol


Jumlah gol Juventus total adalah 76 gol, di mana 31 di antaranya dicetak oleh Christiano Ronaldo. Jumlah gol Juventus bahkan kalah jauh dari tim paling produktif di Serie A tahun ini, Atalanta (98 gol) dan di nomor 2 ada Intermilan (81 gol). Lebih mirisnya, jumlah gol Juventus bahkan kalah dari Lazio di posisi ke-4 (79 gol) dan Roma di posisi ke-5 (77 gol).

Juventus Bukan Tim dengan Pertahanan Terbaik


Gawang Juventus telah kejebolan 43 kali musim ini. Jumlah itu kalah jauh dari Intermilan (kejebolan 36 gol) dan Lazio (42 gol).

Juventus Gagal Mencatatkan Pemain Bintangnya Sebagai Top Skor


Megabintang Juventus, Christiano Ronaldo gagal menjadi top skor musim ini. Dengan total gol 31, Ronaldo kalah telak dari striker Lazio Ciro Immobile yang mengumpulkan 36 gol. Padahal, bisa dibilang bahwa nyaris separuh dari gol Juventus adalah gol Ronaldo.

Selisih Gol Kalah dengan Peringkat 4 Besar


Tim di 4 besar memiliki selisih gol (gol masuk - gol kemasukan) yang lebih besar dari Juventus. Atalanta memiliki selisih gol +50, Intermilan +45 dan Lazio +37. Sedangkan Juventus justru hanya mendapatkan +33.

Meski Menang, Penggemar Juventus Minta Sarri Out


Fakta mirisnya lagi, meski keluar sebagai juara Liga Italia, namun kebanyakan penggemar Juventus di seluruh dunia justru meminta pelatih Juventus Mauro Sarri untuk dipecat. Bahkan tagar #SarriOut sempat trending di Twitter.

Pertandingan Terakhir Antiklimaks


Pertandingan terakhir Serie A menjadi antiklimaks bagi Juventus. Bertanding di kandang sendiri, justru menjadi noda untuk gelar scudetto mereka. AS Roma berhasil menghajar Juventus 3-1 di Allianz Stadium. Dengan skor mencolok tersebut, tim Juventus mesti keluar lapangan dengan kepala tertunduk meski sebenarnya harus merayakan gelar ke-36 mereka.

Meski demikian, ada banyak hal yang masih membuat harus angkat topi untuk si Nyonya Tua. Pertama, Juventus masih memiliki peluang untuk memenangkan Liga Champions. Kedua, ada banyak rencana transfer yang memungkinkan dominasi Juventus di Serie A masih berlanjut. Dan terakhir, kumpulan poin Juventus

This post have 0 komentar

Next article Next Post
Previous article Previous Post