close

Saturday, March 13, 2021

author photo
Tips Membangun Bisnis Sembako
Tips Membangun Bisnis Sembako

pojokreview - Ramadan sebentar lagi dan tentunya bisa menjadi momentum untuk Anda membangun usaha. Kebanyakan orang akan memilih usaha takjil (makanan berbuka) dan usaha kuliner. Itu berarti, kebutuhan akan sembako akan meningkat tajam, bukan. 


Ini peluang besar, bila Anda ingin mencoba membangun usaha jual sembako jelang bulan puasa. Tentu Anda bisa melihat betapa meningkatnya kebutuhan akan gandum, tepung, telur, susu, minyak goreng, dan bahan pokok lainnya, bukan?


Tentunya, peluang menjual sembako bisa menjadi pilihan yang tepat. Apalagi, bila Anda bisa bersaing harga dengan usaha serupa di sekitar Anda. Namun, menjual sembako tentunya Anda mesti mempersiapkan modal yang besar untuk membeli barang dalam jumlah besar (grosir) lalu dijual kembali. Atau, kalau istilah para pengusaha toko kelontong, "kulakan". 


Nah, Anda harus pandai-pandai mencari tempat grosiran dengan harga termurah, agar Anda bisa menjual dengan harga bersaing. Kemudian, Anda juga mesti memperhitungkan ongkos kirim atau setidaknya pengganti ongkos "ojek" ketika membeli dan mengantar barang-barang hasil kulakan tersebut.


Semakin Anda bisa menekan harga beli dan ongkos kirim, tentunya harga jual Anda akan mampu bersaing. Tidak hanya itu, pembeli Anda juga akan mementingkan kualitas dari produk yang akan dibeli, meskipun harganya lebih mahal.


Studi Kasus#1


Misalnya untuk produk tepung terigu, ada merek "A" yang dijual Rp9.500 dan ada merek "B" yang dijual Rp13.000. Namun, merek B yang dibanderol seharga Rp13.000 per kg tadi masih banyak dibeli karena kualitasnya lebih baik daripada yang harganya Rp9.500.


Di warung kelontong, tepung terigu A yang dibanderol Rp9.500 tadi justru dijual seharga Rp13.000. Jadinya, pembeli banyak yang memilih pergi ke pasar untuk membeli produk B meskipun mereka harus membayar ongkos ojek Rp5.000. 


Nah, bayangkan saja bila Anda mampu menjual tepung terigu merek B tadi dengan harga Rp15.000 per kg. Tentunya, para pembeli yang membutuhkan tepung kualitas premium tadi akan berdatangan ke warung Anda, karena selisih harga dari produk B (kualitas premium) di warung Anda dengan produk A (kualitas biasa) di warung lainnya hanya Rp2.000.


Pertanyaannya, bagaimana cara mendapatkan untung untuk menjual produk B?


Caranya, pertama Anda membeli produk B dalam jumlah besar, misalnya 100 hingga 300 kg di grosiran. Maka dengan cara "kulakan" tersebut, Anda akan mendapatkan tepung terigu B dengan harga yang lebih murah, serta perhitungan ongkos kirimnya juga lebih rendah. 


Kita anggap saja, tepung terigu merek B tadi dijual Rp13.500 per kg, akan menjadi sekitar Rp1.100.000 per 100 kg. Ditambah ongkos kirim anggap saja sekitar Rp20.000. Maka dengan total Rp1.120.000 tersebut, modal Anda hanya:


Rp1.120.000/100 = Rp11.200 per kg.


Maka menjual Rp15.000 tadi masih akan mendapatkan untung sekitar Rp3.500 (kita bulatkan saja Rp11.500). Bila 100 kg tadi berhasil Anda jual semuanya, maka estimasi keuntungan bisa menjadi Rp350.000.


Risikonya adalah, bagaimana bila sebagian besar dari produk yang Anda jual tersebut tidak laku? Kemudian, bagaimana pula bila ada risiko barang yang rusak dan sebagainya selama proses penjualan?


Studi Kasus#2


Tentunya, di warung Anda nantinya produk yang dijual tidak hanya tepung terigu saja, bukan? Akan ada banyak bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari yang dijual di warung kelontong Anda. Kita anggap saja Anda menjual lima puluh item dan agar mampu menjadi "penguasa", semua item tersebut harus termurah dibandingkan warung lainnya.


Bayangkan bila Anda menjual tepung terigu lebih murah, namun telur lebih mahal. Maka, pembeli hanya akan membeli tepung terigu di warung Anda, sedangkan telurnya dibeli di warung lainnya. Padahal, pembeli yang membutuhkan tepung tersebut juga membutuhkan telur. Karena itu, untuk keuntungan lebih baik, Anda harus menjual semua item yang ada di warung Anda dengan harga lebih rendah. Ingat, semua item.


Masalahnya adalah, grosiran atau sales tidak semuanya menjual produk dengan harga yang murah. Dengan kata lain, untuk tepung terigu misalnya, akan lebih murah di toko A. Sedangkan untuk telur, justru lebih murah di toko B. Lalu, untuk bahan pokok lainnya, misalnya minyak goreng, justru lebih murah di toko C.


Pertanyaannya, bagaimana agar semua item di warung kita lebih murah? Jawabannya adalah, kita harus membeli di tempat yang termurah. Dengan kata lain, untuk tepung terigu beli di toko A, telur beli di toko B dan minyak goreng beli di toko C, dan lain-lain.


Risikonya adalah, ongkos kirim atau biaya transportasi untuk pembelian justru membengkak. Atau misalnya, bila Anda bisa menghubungi via telepon, maka Anda harus menelepon ke banyak grosir atau sales untuk mendapatkan harga yang terendah di semua item. Bukankah itu terlalu ribet? Serta dengan ongkos kirim dari tiga atau empat toko berbeda, malah justru membuat Anda harus menaikkan harganya, karena ongkos kirim terlalu membengkak?


Solusi


Dari studi kasus di atas, cara untuk mendapatkan keuntungan adalah membeli dalam jumlah besar untuk menekan modal, serta menekan pula ongkos kirimnya. Namun, risikonya adalah produk yang tidak laku tidak bisa dikembalikan, serta produk yang rusak selama pengiriman akan menjadi kerugian Anda.


Nah, untuk meminimalisir kerugian, berarti Anda harus meminimalisir risiko. Caranya adalah, Anda mesti membeli dalam jumlah besar yang bersifat "pinjaman". Dengan demikian, barang yang tidak laku bisa dikembalikan lagi ke penjual. Kedua, usahakan Anda membeli produk yang murah ongkos kirimnya, kalau bisa yang gratis ongkos kirim.


Di mana pula bisa ditemukan penjual yang "meminjamkan" produk pada kita, apalagi produknya itu sembako? Kemudian, bisa pula gratis ongkos kirim? 


Untuk studi kasus kedua, untuk kulakan Anda akan mendatangi banyak sales dan grosir, demi mendapatkan harga terendah. Ongkos kirim membengkak, waktu banyak terbuang, serta pulsa telepon lebih cepat habis. Apakah ada grosir atau penjual yang menjual semua bahan yang dibutuhkan dengan harga yang terendah?


Rekomendasi: Aplikasi Super, SuperApp


Bila Anda pernah mendengar tentang SuperApp, tentunya Anda tidak akan menganggap "solusi" yang disebutkan sebelumnya hanyalah sebuah dongeng. SuperApp adalah aplikasi yang memudahkan Anda untuk memulai usaha jualan sembako dengan modal yang minim.


Tips Membangun Bisnis Sembako

Bila sebelumnya Anda harus pergi ke banyak grosir, atau menelepon banyak sales, maka kali ini Anda hanya perlu satu aplikasi untuk semua barang. Proses kulakan menjadi lebih mudah memanfaatkan teknologi, apalagi di era teknologi 4.0 ini. Warung kelontong sederhana pun jangan sampai tidak ikut memanfaatkan kecanggihan teknologi ini.


Semua barang yang akan Anda pesan di SuperApp dijual dengan harga grosir yang lebih murah. Ditambah lagi ini lebih hebatnya, untuk barang pesanan ke lokasi tidak dikenai ongkos kirim, khususnya untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya (Jawa Timur).


SuperApp juga terpercaya dan diawasi oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (DJPKTN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI. Jadi, lebih aman dan terpercaya untuk Anda.


Cara Mendaftar di SuperApp


Cara mendaftarkan diri di SuperApp untuk menjadi #sedulursuper juga mudah. Anda hanya perlu membuka Playstore lalu unduh Aplikasi Super dan instal di ponsel Anda. Kemudian, Anda hanya perlu mengisi data diri Anda secara lengkap, lalu verifikasi diri dengan memasukkan kode OTP.


Cara kerjanya cukup mudah, pastinya Anda sudah mempersiapkan tempat (warung) Anda untuk menampung barang dagangan yang Anda pasok dari Super Center. Selain dari Super Center, juga ada beberapa Toko Mitra dari Super App yang terdekat dengan warung Anda.


Anda tinggal menjual barang yang Anda pesan sendiri di warung Anda, lalu mitra akan menyetor hasil penjualan barang yang "laku" terjual. Ingat, hanya yang laku terjual, yah. Bagaimana dengan yang tidak laku? Akan dikembalikan lagi ke Super center. Jadinya, Anda tidak merugi. 


Baru kemudian, Aplikasi Super akan mengambil modal atau harga pokok barang dan membagikan keuntungan penjualan pada Anda. Nah, bebas kerugian dan minim modal, bukan?


Apa saja yang akan Anda dapatkan ketika menjadi #sedulursuper? Pertama, Anda akan mudah belanja kebutuhan sehari-hari dengan satu aplikasi. Anda bisa belanja super mudah semua bahan kebutuhan sehari-hari yang Anda butuhkan dengan harga yang lebih murah. 


Dengan demikian, Anda bisa menjual dengan harga bersaing dengan menjadi Super Agen. Apabila di warung Anda semuanya lebih murah, bukankah warung Anda akan menjadi "super bohay" di mata para pembeli?


Dan tentunya, semua risiko yang ada di studi kasus di atas bisa diatasi dengan menjadi super agen. Anda ingin tahu lebih banyak tentang Aplikasi Super ini? Silahkan kunjungi situsnya di https://superapp.id.

This post have 0 komentar

Next article Next Post
Previous article Previous Post