close

Wednesday, July 28, 2021

author photo
Venue megah Pon XX Papua 2021

Bila pandemi diibaratkan sebagai malam yang kelam dan seakan tak pernah berakhir, maka dari timur akan terbit mentari menyingkirkan gelap dan kelam itu. Papua, sebagai pulau yang berada di paling timur Indonesia secara literal memang menjadi daerah yang pertama kali menyambut mentari di Indonesia. Dan sekarang, secara metafor, mereka juga akan menyambut mentari di kegelapan pandemi Covid-19 lewat gelaran PON XX Papua 2021.

PojokReview.com - PON XX Papua sepertinya benar-benar bertekad menjadikan event olahraga terbesar di Indonesia tahun ini menjadi benar-benar meriah. Panitia PON XX Papua yang bekerjasama dengan pemerintah, baik pusat maupun Provinsi Papua sepertinya tidak main-main mempersiapkan event bergengsi satu ini. Sebagaimana tema yang diusung, "Sambut mentari baru, harapan baru, dari Timur". Ditambah lagi dengan motto, "Torang Bisa", seakan menjadi minyak bagi nyala api semangat saudara-saudara kita di ujung timur Indonesia ini untuk menggelar PON XX Papua 2021.


Persiapan menjadi lebih panjang, mengingat gelaran PON yang mestinya digelar pada bulan Oktober tahun lalu, jadinya akan digelar Oktober tahun ini. Penundaan setahun sepertinya tidak menyurutkan semangat panitia untuk menggelar kegiatan berskala nasional itu memiliki kualitas yang setara internasional. Sejumlah “mentari baru” sebagai pembangkit asa mulai perlahan menyala dari ujung timur.


Buktinya ada pada sejumlah venue yang barudibangun rata-rata adalah bangunan yang megah, berstandar internasional, bahkan melebihi kualitas venue lain yang ada di Indonesia. Ini menjadi penanda cahaya mentari baru yang berkobar dari timur. Bahkan, venue seperti Istora Papua Bangkit kemegahannya diklaim melebihi Istora GBK.


Apa saja venue olahraga yang dibangun dan berstandar internasional tersebut? Perlu dicatat, bahwa beberapa di antaranya bahkan masuk rekor Museum Rekor Indonesia (MURI)!


Istora Papua Bangkit


Venue megah Pon XX Papua 2021


Istora Papua Bangkit adalah kompleks Istana Olahraga (Istora) terbesar di Papua, yang bahkan terbesar di Indonesia saat ini. Lokasinya terletak di Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura. Pembangunannya terinspirasi dari rumah Honai, yakni rumah adat Papua juga dikonstruksi dengan desain yang modern.


Venue ini dibangun dan didesain untuk menggelar banyak jenis pertandingan, mulai dari tenis, senam, bulu tangkis, bola basket, dan sebagainya. Sebagai bangunan yang akan menjadi tonggak sejarah bagi Papua, Istora Papua Bangkit telah menjadi bangunan pertama di Papua yang berstandar internasional.


Luas bangunannya 7.740 meter persegi, yang berarti dua kali lipat dari Istora GBK di Senayan, Jakarta. Daya tampungnya bisa mencapai 8.000 orang. Lampu yang ada di istora ini didatangkan dari Jepang, sedangkan kursinya dari China, dan vinyl di lapangan berasal dari Perancis. Hal itu menjadikan Istora Papua Bangkit yang sudah tercatat dalam tiga rekor MURI sekaligus ini (baja dome terpanjang, sistem pendingin terbaik, dan dome tanpa baut terpanjang) menjadi setara dengan venue standar internasional.


Venue Voli Pantai




Apa yang ada di pikiran Anda ketika mendengar olahraga voli pantai? Yah, tentunya olahraga tersebut akan digelar di pantai, bukan? Tapi, PON Papua mematahkan tradisi tersebut dengan mendirikan venue voli pantai di Kampung Koyakoso, Distrik Muaratami, Kota Jayapura. 


Tahu tidak, daerah tersebut berada di ketinggian, alias berada di atas gunung! Yah, benar-benar mengejutkan, bahwa venue voli pantai justru ada di atas gunung!


Hal itu membuat venue ini menjadi yang bersejarah di Indonesia. Venue voli pantai di Papua ini adalah yang pertama kalinya terjadi dalam sejarah Indonesia. Pertama kali ada venue voli pantai di atas gunung atau di dataran tinggi.


Venue Akuatik


Venue megah Pon XX Papua 2021


Untuk cabang olahraga akuatik, venue PON Papua berada di kompleks olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kota Jayapura. Tapi, venue akuatik ini ternyata tidak berstandar PON, loh.


Justru, standarnya jauh melampaui itu. Standar yang digunakan untuk membangun venue satu ini mengacu pada standar FINA (induk organisasi renang dunia) yang menjadikannya sudah memenuhi syarat untuk menggelar ajang sekelas Olimpiade, atau kejuaraan renang internasional. Peralatan super canggih membuat air yang ada di dalam venue tersebut bisa bertahan untuk digunakan selama 2-3 tahun. Artinya, pergantian air baru akan dilakukan 2 atau 3 tahun lagi. Canggih sekali, bukan?


Dana yang digunakan untuk membangun venue akuatik Papua ini juga tidak tanggung-tanggung. Total dana yang digelontorkan mencapai Rp401,058 Miliar.


Stadion Lukas Enembe


Venue megah Pon XX Papua 2021


Stadion Lukas Enembe sebelumnya bernama Stadion Utama Papua Bangkit. Stadion satu ini menjadi daya tarik utama di Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura Papua. Pembangunannya dilakukan selama 4 tahun dan biaya yang digelontorkan untuk pembangunan stadion ini adalah Rp1,3 Triliun.


Tampilan stadionnya bukan hanya sekedar megah, tapi juga artistik. Sejumlah ornamen dan hiasan stadion terinspirasi dari ornamen dan hiasan khas Papua. Lampu-lampunya juga menyala dengan warni-warni menjadikan tampilan stadion ini akan tetap sama indahnya ketika siang maupun malam hari. Stadion ini diusulkan pula menjadi markas Persipura Jayapura nantinya setelah gelaran PON ini.


Masih belum cukup, keindahan arsitekturnya bahkan mencapai ke dalam, alias ke ruang ganti pemain. Semua fasilitasnya sangat canggih, membuatnya setara dengan stadion klub besar di Eropa, dan menjadi salah satu stadion terbaik di Indonesia saat ini.


Arena Cricket dan Lapangan Hockey (Indoor dan Outdoor) 


Arena Cricket dan Lapangan Hockey venue megah Pon Papua


Keduanya dibangun di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu dan sudah dalam tahap penyelesaian. Arena cricket dan lapangan hockey ini juga memenuhi standar internasional dan akan menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia.


Tentunya, dengan arena Cricket serta lapangan Hockey yang berkualitas akan menjadikan para atlet mampu mengeluarkan talenta terbaiknya ketika bertanding. Total dana sebesar Rp277 Miliar digelontorkan untuk membangun venue ini.


Masih banyak pula venue lain yang disiapkan untuk berbagai cabang. Perlu dicatat bahwa PON Papua digelar di empat kabupaten/kota yani Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke, Kabupaten Jayapura, dan Kota Jayapura. 


Kota Jayapura menjadi tuan rumah dari 15 cabang olahraga dengan 21 nomor disiplin. Salah satu di antaranya adalah sepakbola yang akan digelar di stadion kandang Persipura Jayapura, Stadion Mandala.


Kabupaten Jayapura menjadi tuan rumah dari 14 cabang olahraga gan 22 nomor disiplin. Sedangkan Kabupaten Mimika akan menghelat 9 cabang olahraga beserta 12 nomor disiplin. Sedangkan Kabupaten Merauke akan menggelar 6 cabang dan 6 disiplin cabang olahraga.


Kanguru dan Cendrawasih jadi Maskot dan Logo PON XX Papua




Dua hewan endemik yang berada di Papua yakni burung Cendrawasih dan Kanguru pohon mantel emas jadi maskot dan logo PON XX Papua. Yah, kedua hewan itu merupakan hewan yang bisa ditemukan di Papua, tapi tidak di daerah lain di Indonesia. 


Kanguru yang menjadi hewan populer asal Australia, bisa dengan mudah ditemukan di Papua. Cendrawasih, burung dari surga, juga hanya ada di Papua. Keduanya jadi maskot yang lucu, menggemaskan, namun tetap membawa semangat yang menyala. Seperti tagline yang diusung, mentari dari timur, keduanya menampilkan semangat yang tetap menyala dari gelapnya pandemi Covid-19 ini.


Kanguru diberi nama Kangpho, yang dilengkapi dengan rumbe-rumbe di atas kepalanya juga di pinggang. Hiasan dan corak khas Papua sangat kentara digunakan oleh Kangpho. Mahkota yang digunakannya terinspirasi dari puncak Gunung Jayawijaya, yang merupakan puncak gunung tertinggi di Indonesia.


Cendrawasih diberi nama Drawa. Juga dihias dengan mahkota, rumbe-rumbe, dan ada tali merah putih dengan medali. Warna kuning melambangkan mentari, yah mentari dari timur yang menandakan semangat olahraga yang tak ada henti.


Uniknya, jumlah sayapnya adalah 20. Sayangnya terundur ke tahun 2021, kalau tetap di tanggal semula maka PON 20 Papua 2020 akan digelar tepat pada tanggal 20 tahun 2020, pukul 20.20 WIT. Sangat erat dengan angka 20, bukan?


Menggelar 37 Cabang Olahraga


Pon XX Papua 2021


PON Papua 2021 rencananya akan menggelar 37 cabang olahraga dan 56 disiplin olahraga. Dengan demikian, total pertandingan atau perlombaan yang akan digelar adalah sekitar 679 pertandingan. Atlet yang mengikuti kegiatan ini juga menapai 6.442 orang.


Meski demikian, sebelumnya ada 47 cabang yang direncanakan. Namun, setelah digelar rapat kabinet yang dipimpin oleh Presiden RI, Ir Joko Widodo pada bulan Agustus 2021, sebanyak 10 cabang dipangkas. 


Berikut adalah daftar cabang olahraga yang dipertandingkan di PON Papua 2021.


  1. Aerosport
  2. Akuatik
  3. Anggar
  4. Angkat Besi/Angkat berat/ Binaraga
  5. Atletik
  6. Baseball/Softball
  7. Bermotor
  8. Biliar
  9. Bola Basket
  10. Bola Tangan
  11. Bola Voli
  12. Bulutangkis
  13. Catur
  14. Cricket
  15. Dayung
  16. Gulat
  17. Hoki
  18. Judo
  19. Karate
  20. Kempo
  21. Layar
  22. Menembak
  23. Muaythai
  24. Panahan
  25. Panjat Tebing
  26. Pencak Silat
  27. Rugby seven
  28. Selam
  29. Senam
  30. Sepakbola dan futsal
  31. Sepak takraw
  32. Sepatu Roda
  33. Taekwondo
  34. Tarung Derajat
  35. Tenis
  36. Tinju
  37. Wushu


Kejuaraan besar di tengah pandemi




Namun, kondisi pandemi Covid-19 yang masih merundung Indonesia hingga hari ini, mau tidak mau akan membuat PON XX Papua akan mengalami banyak keterbatasan. Panitia besar PON Papua tetap menjaga asa untuk menggelar kejuaraan olahraga terbesar di NKRI tersebut.


Berkaca dengan keberhasilan sejumlah kejuaraan olahraga tingkat dunia yang digelar oleh berbagai negara, tentunya membuat semangat panitia menjadi tetap terjaga. Lihat bagaimana Euro 2020, Olimpiade 2020, bahkan piala Asia (AFC Cup) yang juga akan digelar akhir tahun ini, semua juga mampu berjalan dengan baik meski dikekang oleh protokol kesehatan yang ketat.


Semua pihak yang terkait dengan penyelenggaran PON XX Papua juga sudah berjuang dengan habis-habisan untuk menggelar kegiatan ini. Pandemi telah membuat gelarannya tertunda, meski sejumlah venue bertaraf internasional telah selesai dibangun.


Sejumlah hal yang menjadi penting untuk dilakukan adalah semua panitia, atlet, ofisial, kru, bahkan penonton yang ingin menyaksikan kejuaraan ini harus sudah mendapatkan vaksinasi. Vaksinasi akan menjadi syarat mutlak bagi seorang atlet agar bisa berlaga di kejuaraan tersebut.


Tidak hanya itu, panitia PON XX menjadi perpanjangan tangan Pemerintah Pusat untuk jaminan kecelakaan dan jaminan kematian lewat BPJAMSOSTEK Papua di Jayapura. 


Manfaat bagi UKM di Papua




PON XX juga menjadi peluang untuk usaha kecil dan menengah (UKM) di sekitaran lokasi tempat digelarnya kegiatan tersebut. Bahkan talent yang dipilih untuk memeriahkan acara tersebut adalah putra-putri Papua yang menjadi artis nasional.


Tidak hanya itu, sejumlah sanggar dan kelompok kesenian juga akan dilibatkan untuk memeriahkan acara tersebut. Begitu juga pengusaha kuliner, oleh-oleh, kerajinan tangan, dan UKM lainnya di Papua. Semuanya akan ikut dilibatkan untuk membuat acara tersebut menjadi semakin semarak. Salah satunya adalah noken rajutan tangan berbahan akar pohon, yang tentunya sangat unik dan eksotik.


Yah, noken alias tas rajut asal Papua menjadi salah satu kerajinan tangan yang populer di dunia. Bahkan, sempat menjadi Google Doodle di beberapa waktu silam.


Tapi, karena pandemi, terpaksa acara ini digelar tanpa kerumunan, dan saling menjaga jarak. Pemakaian masker bagi para penonton, ofisial, dan semua yang terlibat menjadi hal yang wajib dilakukan. Begitu juga titik tempat mencuci tangan atau menyemprot dengan handsanitizer. Sterilisasi venue yang digunakan selama gelaran tersebut juga akan dilakukan secara rutin.


Bagaimana? Sudah tidak sabar menantikan megahnya gelaran PON XX Papua 2021, bukan? Tentu juga sudah penasaran bagaimana venue berkelas internasional nantinya menjadi tempat para atlet terbaik di Indonesia saling berkompetisi? Tentunya, kita semua juga menanti terbitnya mentari baru itu di timur. Tidak ada keraguan bagi panitia, asa juga tetap terjaga di hati para atlet dan ofisial. Maka, sebagai “calon penonton” baik secara langsung maupun daring, kita juga harus tetap menjaga asa tersebut, karena “Torang Pasti Bisa!”

This post have 0 komentar

Next article Next Post
Previous article Previous Post