close

Thursday, December 02, 2021

author photo
depresi pascamelahirkan

pojokreview.com - Apakah Anda pernah mendengar istilah postpastum depression? Ini adalah istilah yang mengarah pada kondisi depresi pascamelahirkan. Sejumlah studi menunjukkan bahwa 1 dari 10 wanita mengalami kondisi postpastum depression alias depresi pasca melahirkan. 


Beberapa orang mengira bahwa dirinya menderita baby blues yang juga kerap menerpa ibu-ibu yang baru melahirkan. Baby blues biasanya akan hilang dan mereda dalam waktu beberapa hari, atau paling lama dalam satu-dua minggu. Berbeda dengan depresi pascamelahirkan yang bisa hingga berbulan-bulan.


Karena itulah, depresi pascamelahirkan sangat berbahaya, bahkan bisa membuat kondisi ibu dan bayinya dalam bahaya. Kondisinya ditandai dengan rasa sedih, emosional, dan khawatir pasca melahirkan, apalagi melahirkan anak pertama. Setidaknya, 10-15% wanita yang melahirkan anak pertama akan mengalami kondisi ini.


Kondisi tersebut nyatanya tak juga membaik hingga berminggu-minggu. Hal itu diduga kuat karena depresi pascamelahirkan. Ibu akan kehilangan semangat, juga terus bersedih dalam waktu lama. Bahkan, ibu juga akan merasa khawatir, takut, hingga enggan berinteraksi dengan bayinya sendiri. 


Apakah Anda pernah melihat ibu yang baru melahirkan tertimpa kondisi seperti itu? Ibu yang menderita depresi pascamelahirkan juga akan kehilangan minat pada hal-hal yang selama ini ia sukai. Terlalu gampang khawatir, ketakutan, gelisah, mudah tersinggung, tidak bisa tidur, sulit konsentrasi, terus merasa bersalah, bahkan dalam kondisi yang lebih ekstrim penderita depresi pascamelahirkan kadang-kadang ingin bunuh diri hingga membunuh atau menyakiti bayinya.


Penyebab Depresi Pascamelahirkan


depresi pascamelahirkan


Sejumlah sumber menyebutkan bahwa penyebab utama depresi pascamelahirkan ialah perubahan hormonal dalam tubuh wanita. Hal itu disebabkan turunnya kadar hormon estrogen dan progesteron secara signifikan. Karena itu, kondisi emosional wanita tersebut menjadi tidak stabil, juga mudah tersinggung dan mudah pula mengalami perubahan suasana hatinya.


Ada beberapa penyebab lain seperti masalah psikologis, yang disebabkan stress. Stress tersebut didapat dari tekanan akibat kurangnya dukungan pasangan, atau malah tekanan lainnya pasca melahirkan. Sedangkan faktor lainnya ialah masalah sosial, seperti keuangan yang sulit, ada masalah dengan pasangan, dan sebagainya.


Bisa dikatakan, seorang wanita yang sedang akan melahirkan sangat bergantung pada pasangannya. Sebagai pasangannya, seorang suami bisa saja menurunkan kemungkinan istrinya terkena depresi pascamelahirkan. 


Apa saja yang bisa dilakukan suami agar istrinya bisa terhindar dari depresi pascamelahirkan?


  • Ajak istri berolahraga ringan sebelum pasca melahirkan. Bisa saja yoga, pilates, hingga olahraga yang ringan lainnya. Tentunya, bisa berkonsultasi dengan ahli medis untuk mengetahui batas olahraga apa saja yang bisa dilakukan bersama istri yang baru melahirkan. Suami mesti pelan-pelan mengajak istrinya, dan tidak menggunakan paksaan.
  • Ajak istri bercerita. Apa yang terlepas dari mulut istri Anda akan melepaskan stress yang ada di kepala dan pikirannya. Bercerita dengan suami tentunya bisa membuat istri seakan berbagai beban, tekanan, dan juga akan merasa lebih lega. Karena itu, luangkan waktu untuk bercerita dengan istri Anda agar terhindar dari depresi pascamelahirkan.
  • Ajak istri mengikuti psikoterapi. Ini adalah jalan yang bisa diambil ketika kondisinya sudah cukup memperihatinkan. Lewat terapi dan konseling, istri Anda akan diarahkan untuk menghadapi masalahnya dan mencari solusinya dengan pemikiran yang lebih jernih, positif, dan tenang.
  • Minum obat antidepresan. Ini benar-benar jalan yang paling terakhir. Bila dalam kondisi yang sudah cukup parah dan jalan di atas tak juga menyelesaikan masalah, jalan terakhir adalah minum obat antidepresan yang diresepkan dokter. Meski demikian, obat ini harus dikonsumsi di bawah pengawasan ketat dokter, mengingat efek sampingnya yang buruk bagi ASI.

This post have 0 komentar

Next article Next Post
Previous article Previous Post