close

Sunday, January 02, 2022

author photo

pojokreview - Lagi-lagi, Indonesia meraih runner-up di tingkat Asia Tenggara. Untuk keenam kalinya Indonesia menjadi runner up, dengan lawan yang nyaris sama setiap kali final. Thailand, yang memegang rekor sebagai negara terbanyak menjuarai AFF yakni 6 kali, sama seperti Indonesia yang menjadi runner up juga 6 kali.


Tapi yang kali ini terasa berbeda. Meski harus diakui skor kekalahan cukup telak, yakni agregat 6-2. Meski demikian, tim Thailand yang sudah matang dan diperkuat pemain-pemain berpengalaman, bahkan bermain di Liga Jepang, harus tunggang langgang di 45 menit pertama menghadapi para punggawa muda Indonesia. Setelah turun minum, strategi yang dibisikkan pelatih Thailand, Alexandre Polking memang memberi dampak besar bagi timnas Thailand. 


Indonesia tetap memberikan perlawanan. Thailand tidak bisa menang mudah seperti leg pertama lagi. Tapi, Timnas Indonesia saat ini ialah tim termuda nomor dua di AFF. Rata-rata pemain masih berusia 21-25 tahun. Dan itu berarti, Shin Tae-yong sudah punya rencana yang jauh lebih besar dengan skuat muda ini. Bisa jadi AFF tahun 2024, atau malah biacara di level yang lebih tinggi, seperti piala Asia misalnya. Mungkin terlalu jauh untuk bicara Piala Dunia.


Buktinya, Pratama Arhan terpilih menjadi pemain muda terbaik di ajang tersebut. Sekaligus, gol terbaik di turnamen 2 tahunan juga jatuh pada nama yang sama. Berapa usia Pratama Arhan? Yah, baru menginjak 20 tahun. Alfeandra Dewangga juga baru menginjak 20 tahun, sudah menjadi pilihan utama Shin Tae-yong di lini belakang. Jangan lupakan nama Elkan Baggott yang baru menginjak usia 19 tahun. 


Masih ada nama Witan Sulaeman yang baru berusia 20 tahun. Rahmat Irianto dan Asnawi Mangkualam baru berusia 22 tahun. Ramai Rumakiek masih berusia 19 tahun, dan Egy Maulana Vikri masih berusia 21 tahun. Nama-nama tersebut merupakan pemain kunci timnas Indonesia di tangan Shin Tae-yong.


Jangan lupakan juga bahwa nama-nama lain seperti Ricky Kambuaya, Kadek Agung, Rizky Dwi, Syahrian Abimanyu, Irfan Jaya, Ezra Walian, dan dua kiper timnas Ernando serta Nadeo juga pemain yang berusia di bawah 25 tahun. Jalannya masih panjang, dan tentunya bisa berbuat lebih banyak untuk beberapa tahun ke depan. Tidak salah bahkan Seksan Siripong seorang pelatih asal Thailand menyebut Timnas Indonesia saat ini akan menjadi tim yang sangat menakutkan 2 atau 4 tahun lagi.


Di saat itu, praktis hanya nama Viktor Igbonefo dan Fahrudin saja yang kemungkinan besar sudah pensiun dari timnas (atau mungkin sepak bola). Mengingat, saat ini usia Viktor Igbonefo ialah 36 tahun, dan Fakhrudin sudah menginjak 33 tahun. Sedangkan timnas Indonesia yang rata-rata masih di bawah 25 tahun, akan menginjak usia emasnya (27-29 tahun) di tahun 2024.


Ditambah lagi, beberapa pemain Indonesia juga sudah merasakan atmosfer sepakbola Eropa yang lebih maju. Seperti nama Elkan Baggot yang sedang diperebutkan dua tim kasta teratas Liga Inggris, West Ham United dan Leeds United. Asnawi yang moncer dengan Ansan Greeners di K-League kasta kedua.


Juga ada Egy Maulana Vikri yang terus dipercaya sebagai pemain inti di FK Senica (Liga Serbia), dan Witan yang sudah direkrut oleh Lechia Gdanks (mantan klub Egy) di Liga Polandia. Nama-nama lain seperti Pratama Arhan, Dewangga, dan beberapa pemain lainnya juga sudah dilirik klub luar negeri. Nama Pratama Arhan bahkan begitu santer dikaitkan dengan klub K-League 1, Seongnam Ilhwa.


Langsung Berhadapan dengan AFF U-23 dan AFF 2022


Shin Tae-yong sepertinya tak punya cukup waktu untuk istirahat. Meski AFF sudah usai, AFF U-23 akan segera digelar di Kamboja. Lagi-lagi, nama-anam seperti Egy Maulana Vikri (21 tahun), Witan Sulaeman (20 tahun), Elkan Baggot (19 tahun), dan Pratama Arhan kemungkinan akan turun panggung lagi.


Hal itu sudah dibenarkan oleh Shin Tae-yong sendiri. Ia berkata, nama-nama tersebut akan dibawa untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23. Berbeda dengan di level senior, Indonesia adalah juara tahun 2019 alias juara bertahan AFF U-23. Dengan usia yang sama-sama masih muda, maka pemain Indonesia sudah mengantongi kelebihan sudah merasakan atmosfer di level senior. Tentunya, akan memberikan keuntungan dari segi mental.


Memenangkan Piala AFF U-23 tentunya menjadikan suntikan modal berarti bagi tim muda Indonesia yang sedang dipersiapkan oleh Shin Tae Yong untuk menjadi calon "Garuda Raksasa" di masa depan. 


Terpenting, peningkatan kemampuan pemain dari level junior masih jalan yang paling realistis untuk membangun sebuah tim yang kuat. Ketimbang mengandalkan pemain naturalisasi yang biasa menjadi "jalur cepat" bagi negara-negara yang ingin mendapat prestasi instan.

This post have 0 komentar

Next article Next Post
Previous article Previous Post