Pojok Review - Insidious : The
Red Door bercerita tentang sebuah keluarga yang kembali membuka ingatan lama
dan menciptakan gangguan supranatural yang sangat tidak terbayangkan. Film
Insidious spesifik bercerita tentang gangguan hantu di mana seseorang mengalami
Astral Projection. Astral Projection atau Out of Body Experience adalah kondisi
seorang manusia yang tengah tertidur, tidak sengaja melepaskan rohnya dan
berpindah ke dimensi lain atau dunia hantu.
Insidious yang kelima ini
merupakan lanjutan dari Insidious Chapter I tahun 2011 dan Insidious Chapter II tahun 2013. Di Insidious I menceritakan Dalton
yang masih kecil, dan ternyata ia mendapatkan kemampuan Astral Projection yang
diturunkan oleh ayahnya, Josh. Kemudian di Insidious III ceritanya berada di
saat gangguan-gangguan supranatural tadi berakhir. Josh dan Dalton kembali
dihapus ingatannya supaya tidak bisa melakukan Astral Projection lagi, karena
salah satu kunci agar gangguan tersebut berhenti adalah mereka harus lupa bahwa
mereka bisa melakukan dan pernah mengalami Astral Projection.
Di Insidious V : The Red
Door, bercerita tentang ingatan mereka yang telah kembali, hingga teror monster
atau gangguan yang muncul akhirnya mendatangi mereka. Insidious V ini cukup
menarik karena Dalton yang dulu masih kecil di Insidious I dan II pun sudah
dewasa. Kemampuan Astral Projection Dalton kembali disertai gangguan yang dulu
sering dialaminya.
Film ini diperankan kembali
oleh Patrick Wilson sebagai Josh Lambert, Ty Simpskins sebagai Dalton Lambert
dan tak disangka Lin Shaye sebagai Elise hadir juga di Insidious V. Selain itu
film ini disutradarai langsung oleh tokoh utamanya yaitu Patrick Wilson.
Selain akting dari para
aktor yang memukau, ceritanya sangat emosional, riset mengenai Astral
Projection juga sangat terperinci. Tim research dari Insidious Chapter V ini
lebih mendalam dari chapter-chapter sebelumnya, kerennya salah satu dari
narasumbernya adalah seseorang yang memang dapat melihat hantu. Sehingga dari Chapter
I hingga Chapter V mereka konsisten ketika seseorang mengalami Astral
Projection nuansa adegannya adalah gelap kebiruan di tempat yang sama.
Meskipun filmnya terkesan buru-buru, di chapter ke lima ini Insdiious cukup mendetail mengenai jenis-jenis Astral Projection melalui adegan-adegan yang ada di film seperti Josh dan Dalton yang adakalanya tidak sengaja mengalami out of body experience tersebut.
· Astral Projection Lapisan Pertama
Hal yang dimaksud dengan Astral Projection lapisan pertama adalah ketika seseorang tertidur dan lepas dari tubuhnya dan masih berada di tempat yang sama, contohnya seperti ketika roh Dalton yang keluar dari badannya di kamar asramanya dan Josh yang rohnya lepas dari badannya di rumahnya.
· Astral Projection Lapisan Kedua
Dalam filmnya hal ini terjadi ketika Dalton dan Josh mendapat vision atau penglihatan. Vision yang dimiliki oleh seorang indigo yang memiliki kemampuan Astral Projection berbeda dengan anak indigo lainnya. Dalton mendapat vision seperti seolah-olah ia berada di tempat yang sama namun yang terlihat oleh penglihatannya berbeda (tempat, masa lalu, dan orang-orang yang meninggal). Hal ini terjadi disaat seseorang Astral Projector merasakan energi yang terkait dengan roh, tempat atau memori tertentu.
· The Further
The Further adalah ketika seseorang melakukan Astral Projection terlalu jauh. The Further merupakan istilah untuk menjelaskan tempat yang lebih jauh, lebih dalam dan gelap, tempat di mana roh manusia yang masih hidup tidak seharusnya berada di sana. Dalam Insidious, The Further didefinisikan juga sebagai dunia yang berbeda, dimensi yang jauh lebih dalam di mana arwah-arwah yang tersiksa dari kematian dan waktu berjalan dengan berbeda. Di The Further suasana latar sinematik juga sudah berubah, warnanya lebih gelap, merah dan dibatasi oleh The Red Door (Pintu Merah).
Selain itu, film ini juga menjelaskan detail lain seperti adegan hantu yang sengaja mendorong Josh untuk dapat melakukan Astral Projection. Terkadang, ada seseorang yang sengaja ditarik keluar dari badannya untuk mengalami Astral Projection. Jadi, dengan research yang diklaim cukup mendalam, bagaimana para Astral Projector, apakah filmnya bagus dan cukup relateable?
This post have 0 komentar