close

Saturday, September 23, 2023

author photo


Pojok Review - Baru - baru ini Ghost merilis album baru yang berisikan sekitar 5 lagu cover dari beberapa musisi ternama pada masanya dan salah satunya adalah Iron Maiden dengan Phantom of the Opera.


Ghost mengeksplorasi tema yang terinspirasi dari bagaimana Alkitab menggambarkan kedatangan selanjutnya dari Tuhan atau sang juru selamat namun bedanya "wahyu" yang diturunkan adalah sang iblis. Dilanjutkan dengan Infestissumam, Ghost bisa dibilang jauh lebih kreatif dan menarik penulisan lirik lagunya karena kali ini mereka melanjutkan kisah yang telah terjadi pada album sebelumnya. Jika sebelumnya membahas tentang ramalan kedatangan maka kali ini mereka membahas tentang bagaimana suasana yang telah terjadi sewaktu sang iblis benar — benar turun atau mungkin naik ke dunia.


Dan kali ini Ghost memilih melanjutkan kisah tersebut di Phantomime EP melalui lagu dari Iron Maiden yang berjudul The Phantom of The Opera dengan sedikit mengubah liriknya.


Iron Maiden adalah band heavy metal asal Inggris yang telah ada sejak pertengahan tahun 1970-an. Musik mereka terkenal dengan riff gitar yang kompleks, vokal bernada tinggi, dan tema yang berkaitan dengan sejarah, mitologi, dan sastra.  The Phantom of the Opera” dirilis pada tahun 1980 sebagai bagian dari album debut self-titled mereka. Lagu ini bercerita tentang karakter misterius dan penuh teka-teki yang hidup dalam bayang-bayang gedung opera dan menghantui para penyanyi dan penontonnya. 


Kisah “The Phantom of the Opera” telah diadaptasi ke berbagai bentuk media selama bertahun-tahun, termasuk buku, film, dan musikal. Namun, asal usul cerita ini dapat ditelusuri kembali ke novel yang diterbitkan pada tahun 1909 oleh penulis Perancis Gaston Leroux. Novel tersebut bercerita tentang seorang sopran muda bernama Christine Daaé yang menjadi obsesi sosok misterius yang dikenal sebagai Phantom. Phantom, yang tinggal di Catacombs di bawah Gedung Opera Paris, mengajari Christine cara bernyanyi dan menjadi marah saat dia jatuh cinta dengan pria lain. 


Iron Maiden menceritakan kembali kisah ini, dengan lirik yang membawa pendengarnya ke dalam dunia Phantom yang menakutkan dan menghantui. Lagu ini dimulai dengan solo gitar yang mengatur suasana untuk sisa lagu, dengan bait pertama memperkenalkan karakter Phantom. Kemudian lirik refrain menggambarkan bahwa Christine atau sosok yang dihantui oleh The Phantom itu sendiri.

I'm running and hiding
In my dreams, you're always there
You're the phantom of the opera
You're the devil, you're just out to scare
You damaged my mind and my soul
It just floats through the air
You haunt me, you taunt me
You torture me back at your lair


Jika Iron Maiden mengambil sudut pandang sosok yang dihantui oleh The Phantom (Christine), maka sebaliknya Ghost menggunakan sosok The Phantom secara langsung menggambarkan Phantom hidup dalam bayang-bayang gedung opera dan ditakuti oleh siapa pun yang bertemu dengannya. Karakternya mewakili ketakutan dan ketidakpastian yang mengintai dalam kegelapan, dan lagu tersebut mendorong pendengar untuk menghadapi ketakutan mereka dan menerima hal-hal yang tidak diketahui.


You’re running and hiding
In my dreams, I’m always there
I’m the phantom of the opera
I’m the devil, I’m just out to scare
I damaged your mind and your soul
It just floats through the air
I haunt you, i taunt you
I torture you back at my lair


Perubahan lirik ini berhasil membuat Paul Di’Anno selaku lead vocalist Iron Maiden pada saat itu angkat bicara. Paul mengaku bahwa baginya sedikit menyebalkan mengetahui bahwa liriknya berubah dan menurutnya Tobias Forge - Papa Emeritus IV kurang energik dan powerless dalam membawakan lagu tersebut.



Meskipun begitu, banyak dari kalangan penggemar Ghost sendiri maupun Iron Maiden yang menyukai cover tersebut. Lagu ini adalah sebuah Prog-Metal yang tepat untuk Ghost. Ghost menggunakan efek overdrive dengan tempo yang lebih cepat sedangkan Iron Maiden dengan distorsi dan original tempo nya. Meskipun Iron Maiden setidaknya di lagu ini memiliki lebih banyak semangat namun cover Ghost diproduksi lebih baik dan sama seperti cover lainnya memiliki suara yang lebih penuh dan vocal-nya sedikit lebih nge-rock. Tobias memiliki suara yang bagus baik sebagai pengisi suara Ghost atau band sebelumnya Repugnant atau Subdivision. 


Tampil sebagai Papa Emeritus dan Cardinal Copia, ada kelembutan luar biasa dalam vokal Tobias yang disukai para penggemar, bahkan untuk cover kali ini Tobias memainkan bass-nya sendiri secara langsung. Ghost membawakan lagu ini dengan bagian instrumental yang lebih luas bersama dengan sentuhan harmoni gitar yang khas, tekanan bass yang lebih dalam dan iringan suara organ. Ghost mengangkat “Phantom of the Opera”,  menyeretnya dari tahun 1980 dan mengukuhkannya sebagai salah satu lagu yang harus didengar oleh semua penggemar baru Iron Maiden.


Dengar lagu Ghost - Phantom of The Opera

This post have 0 komentar

Next article Next Post
Previous article Previous Post