Pojok Review - Baru
- baru ini Ghost merilis album baru yang berisikan sekitar 5 lagu cover dari
beberapa musisi ternama pada masanya dan salah satunya adalah Iron Maiden
dengan Phantom of the Opera.
Ghost
mengeksplorasi tema yang terinspirasi dari bagaimana Alkitab menggambarkan
kedatangan selanjutnya dari Tuhan atau sang juru selamat namun bedanya
"wahyu" yang diturunkan adalah sang iblis. Dilanjutkan dengan Infestissumam, Ghost
bisa dibilang jauh lebih kreatif dan menarik penulisan lirik lagunya karena
kali ini mereka melanjutkan kisah yang telah terjadi pada album sebelumnya.
Jika sebelumnya membahas tentang ramalan kedatangan maka kali ini mereka
membahas tentang bagaimana suasana yang telah terjadi sewaktu sang iblis benar
— benar turun atau mungkin naik ke dunia.
Dan
kali ini Ghost memilih melanjutkan kisah tersebut di Phantomime EP melalui lagu
dari Iron Maiden yang berjudul The Phantom of The Opera dengan sedikit mengubah
liriknya.
Iron
Maiden adalah band heavy metal asal Inggris yang telah ada sejak pertengahan
tahun 1970-an. Musik mereka terkenal dengan riff gitar yang kompleks,
vokal bernada tinggi, dan tema yang berkaitan dengan sejarah, mitologi, dan
sastra. The Phantom of the Opera” dirilis pada tahun 1980 sebagai bagian
dari album debut self-titled mereka. Lagu ini bercerita tentang karakter
misterius dan penuh teka-teki yang hidup dalam bayang-bayang gedung opera dan
menghantui para penyanyi dan penontonnya.
Jika
Iron Maiden mengambil sudut pandang sosok yang dihantui oleh The Phantom
(Christine), maka sebaliknya Ghost menggunakan sosok The Phantom secara
langsung menggambarkan Phantom hidup dalam bayang-bayang gedung opera dan
ditakuti oleh siapa pun yang bertemu dengannya. Karakternya mewakili
ketakutan dan ketidakpastian yang mengintai dalam kegelapan, dan lagu tersebut
mendorong pendengar untuk menghadapi ketakutan mereka dan menerima hal-hal yang
tidak diketahui.
Perubahan
lirik ini berhasil membuat Paul Di’Anno selaku lead vocalist Iron Maiden pada
saat itu angkat bicara. Paul mengaku bahwa baginya sedikit menyebalkan
mengetahui bahwa liriknya berubah dan menurutnya Tobias Forge - Papa Emeritus IV
kurang energik dan powerless dalam membawakan lagu tersebut.
Meskipun begitu, banyak dari kalangan penggemar Ghost sendiri maupun Iron Maiden yang menyukai cover tersebut. Lagu ini adalah sebuah Prog-Metal yang tepat untuk Ghost. Ghost menggunakan efek overdrive dengan tempo yang lebih cepat sedangkan Iron Maiden dengan distorsi dan original tempo nya. Meskipun Iron Maiden setidaknya di lagu ini memiliki lebih banyak semangat namun cover Ghost diproduksi lebih baik dan sama seperti cover lainnya memiliki suara yang lebih penuh dan vocal-nya sedikit lebih nge-rock. Tobias memiliki suara yang bagus baik sebagai pengisi suara Ghost atau band sebelumnya Repugnant atau Subdivision.
Tampil sebagai Papa Emeritus dan Cardinal Copia, ada kelembutan luar biasa dalam vokal Tobias yang disukai para penggemar, bahkan untuk cover kali ini Tobias memainkan bass-nya sendiri secara langsung. Ghost membawakan lagu ini dengan bagian instrumental yang lebih luas bersama dengan sentuhan harmoni gitar yang khas, tekanan bass yang lebih dalam dan iringan suara organ. Ghost mengangkat “Phantom of the Opera”, menyeretnya dari tahun 1980 dan mengukuhkannya sebagai salah satu lagu yang harus didengar oleh semua penggemar baru Iron Maiden.
Dengar lagu Ghost - Phantom of The Opera
This post have 0 komentar