close

Saturday, July 24, 2021

author photo
Sejarah unik penamaan Bluetooth



PojokReview - Gigi biru, alias bluetooth, adalah nama dari sebuah peralatan yang mampu membuat penggunanya bisa mengirim atau menerima file tertentu tanpa kabel juga jaringan internet. Pertukaran file antar gawai menjadi "bebas kuota" ditambah lagi bebas batas maksimal. 


Bluetooth, seperti disebutkan oleh Wikipedia misalnya, merupakan "spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi tanpa kabel." Dulunya, bluetooth yang merupakan bentuk paling mutakhir dari jaringan tanpa kabel sebelumnya, infrared. Namun sekarang, bluetooth sudah menjelma menjadi lebih dari sekedar transfer data. 


Bluetooth menjadikan semua gawai menjadi nirkabel, seperti mouse, keyboard, dan sebagainya. Bluetooth juga memiliki jangkauan yang lebih jauh dari sebelumnya, meski masih terbatas. Yah, sebab bluetooth memang merupakan teknologi wireless dengan jangkauan terbatas.


Anda bisa memutar lagu dari handphone Anda di speaker tanpa harus terhubung lewat kabel, dengan teknologi bluetooth. Bluetooth pula yang akhirnya "mengawinkan" antara smartphone dengan smartwatch. Akhirnya, si gigi biru ini memiliki banyak fungsi yang sangat memudahkan kerja manusia.


Namun, ada satu hal yang masih cukup "misteri". Kenapa namanya "bluetooth"? Apakah karena teknologi wireless sebelumnya bernama "infra red" maka nama Bluetooth juga harus mengandung unsur warna? Tapi kenapa "gigi", apakah tidak ada yang lain misalnya tulang, atau otak misalnya?


Ternyata nama bluetooth memiliki sejarah yang menarik, simak ulasannya berikut ini.


Sejarah penamaan Bluetooth



Suatu malam yang melelahkan ketika Jim Kardach salah satu dari pencetus teknologi Bluetooth ini datang ke bar bersama temannya. Ia baru saja rapat yang mungkin melelahkan, ketika ia dan teman-temannya memperkenalkan teknologi tanpa kabel dan jaringan yang waktu itu diberi nama "PAN" alias Personal Area Network.


Rekannya di bar penyuka sejarah dan mengajak Jim Kardach bercerita tentang novel sejarah yang baru ia baca berjudul The Vikings karya Gwyn Jones. Untuk refreshing otaknya, Jim Kardach meminjam buku itu dan membaca ceritanya.


Sampai ia terkesima dengan satu nama, yakni King Harald Blätand alias Harald si Gigi Biru, raja Denmark abad ke-10. Kenapa seorang raja diberi gelar "gigi biru"? Yah, karena secara fisik, gigi sang raja memang tidak sehat dan tampak membiru. Namun itu yang menjadi ciri khasnya, sehingga digelari Blätand atau bahasa Inggrisnya, "Bluetooth".


King Harald Blätand


Meski giginya biru, namun King Harald Blätand adalah orang yang sangat berjasa terutama bagi dua negara, Denmark dan Norwegia. Dulunya, suku-suku di negara-negara tersebut gemar sekali bertarung. Anda tentu tahu betapa beringasnya para Viking, bukan?


Namun, Harald Blätand mengubah segalanya. Mereka menjadi satu negara yang tidak ribut-ribut lagi di bawah pimpinannnya. Ditambah lagi, Harald Gormsson yang pertama kali membawa agama (Kristen) ke bangsa Viking sehingga mereka kenal Tuhan dan tidak lagi sibuk bertempur.


Harald Blätand mampu mengubah dan menyatukan seluruh bangsa Viking. Dua hal yang dulunya dikatakan sangat mustahil untuk dilakukan.


Kembali ke salah seorang pencetus Bluetooth pertama kali, Jim Kardach yang terkesima dengan sang raja. Ia bahkan termotivasi, bahwa teknologinya mampu "mengubah dunia" sekaligus "menyatukan dunia", seperti apa yang dilakukan Harald Blätand. 


Keesokan harinya, tim penemu teknologi ini menemukan bahwa nama PAN sudah terlampau banyak menjadi merek dagang, dan sebagainya milik orang lain. Di Indonesia, bahkan nama tersebut sudah jadi nama partai politik, bukan (tentunya... ini bercanda).


Dan tim tersebut baru sudah mempresentasikan teknologinya ke sejumlah investor, termasuk atasannya dengan nama yang unik tersebut, Bluetooth. Atasannya awalnya minta nama itu diubah, namun pada akhirnya mereka juga tetap mempertahankan nama Bluetooth menggantikan nama sebelumnya PAN, yang ditakutkan akan bermasalah secara hukum. Deadline sudah terlalu dekat, dan tanpa banyak berpikir lagi, tim ini sepakat dengan bulat memperkenalkan nama baru dari teknologi mereka: Bluetooth.


Bahkan di slide presentasi pertama mereka di tahun 1998, mereka menceritakan siapa Harald Blätand "Bluetooth" yang kemudian menjadi inspirasi mereka. Logo Bluetooth bahkan dibuat dengan menggunakan aksara Rune, alias aksara yang digunakan di Skandinavia era Harald Gormnson Bluetooth. Lebih hebatnya lagi, mereka menggabungkan dua huruf Rune, yakni H (dari Harald) dan B (dari Blätand) yang ditumpuk menjadi satu huruf baru.




Itu sejarah penamaan Bluetooth yang menarik. Sumber cerita ini bisa Anda lihat langsung di situs pribadi Jim Kardach di tautan ini: The naming of the technologi by Jim Kardach

This post have 0 komentar

Next article Next Post
Previous article Previous Post