close

Monday, September 13, 2021

author photo
Makam Maharaja Balitung
Makam Maharaja Balitung

PojokReview - Kerajaan Mataram di era terdahulu merupakan salah satu kerajaan besar di Jawa. Salah satu dinasti terbesar dengan peninggalan yang monumental ialah Dinasti Syailendra. Salah satu peninggalannya tentu Candi Borobudur yang bahkan menjadi keajaiban dunia dari Nusantara. Candi ini didirikan di era Raja Samaratungga dari dinasti Syailendra.


Meski demikian, masih ada raja lain dari wangsa Syailendra yang membangun kerajaan Jawa tersebut. Ia adalah Sri Maharaja Rakai Watu Kura Dyah Balitung Sri Dharmodaya Maha Sambu, atau Maharaja Balitung. Ia menjadi raja Jawa sejak tahun 898 hingga 908 masehi, alias sekitar 10 tahun. Dalam masa itu, tercatat ada 37 prasasti yang ditemukan, baik di atas perunggu maupun di atas batu. Itu berarti, Maharaja Balitung ialah raja yang paling banyak mengeluarkan prasasti di Mataram. 


Dari sejumlah prasasti tersebut, diketahui bahwa Maharaja Balitung melakukan pembangunan besar-besaran, juga meluaskan wilayah kerajaan hingga ke Jawa Timur. Salah satunya dituliskan di Prasasti Kubu-kubu yakni pembangunan tempat penyebrangan Bengawan Solo tepatnya di Paparahuan. Tempat penyebrangan itu dilengkapi dengan 4 perahu, yakni 2 perahu yang digunakan rutin, dan 2 lainnya adalah cadangan.


Jumlah prasasti yang begitu banyak juga memberi tahu kita bahwa administrasi pemerintahan dan pembangunan sangat sibuk di era Maharaja Balitung. Berbagai aturan upacara yang kompleks juga tertera di dalam prasasti tersebut. 


Tapi Maharaja Balitung tidak membangun candi besar sebagaimana raja-raja Syailendra lainnya. Ia justru lebih banyak membangun infrastruktur untuk rakyat. Selain itu, bila raja-raja Syailendra lainnya lebih banyak membangun di Jawa Tengah, maka Maharaja Balitung juga membangun hingga ke timur pulau Jawa. Buktinya, pembangunan wanua-wanua di Jawa Timur dilakukan setelah membabat hutan. Yah, bila bagian barat hingga tengah Jawa di era itu sudah banyak pembangunan, maka di Jawa Timur justru masih lebih banyak belantara. Maharaja Balitung mencoba membangun lebih banyak infrastruktur di wilayah tersebut.


Seluruh bihara (bangunan keagamaan) di Jawa, dibangun dan dijadikan sebagai swatantra (sima). Pembangunan di Jawa Timur lainnya juga dipercepat dan menjadikan penduduknya mulai meningkat. Ketika Raja Sindok penerusnya terkena bencana letusan gunung Merapi, pusat pemerintahan Mataram bisa dipindahkan ke Jawa Timur. Itu adalah salah satu manfaat dari pembangunan wilayah Jawa Timur oleh Maharaja Balitung.


Maharaja Balitung membangun pelabuhan penyeberangan, melakukan penanaman pohon mengganti hutan yang dibabat, juga membangun bendungan. Ia tidak banyak membangun candi-candi besar sebagaimana raja-raja Syailendra lainnya. Namun, apa yang dilakukan Maharaja Balitung justru menjadi kunci sekaligus titik awal peradaban di Jawa Timur. Salah satu raja yang mengikuti langkah Maharaja Balitung ialah Raja Airlangga, yang tidak banyak membangun candi-candi raksasa, tapi lebih banyak infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat.


Selanjutnya, pembangunan ekonomi dan perdagangan juga menjadi fokus dari Maharaja Balitung. Itulah kenapa, Jawa Timur bisa melahirkan kerajaan besar seperti Majapahit. Bisa dibilang, sedikit banyak ada jasa Maharaja Balitung di sana.


Raja terbesar dari imperium Majapahit, Hayam Wuruk, juga mengikuti jejak Maharaja Balitung. Ia tidak banyak membangun candi, apalagi candi besar. Ia lebih banyak membangun jalan, wanua-wanua, dan  infrastruktur lainnya.


Perlu dicatat pula, bahwa pemandian milik Raja Balitung yang berada di wilayah Sleman, saat ini menjadi daya tarik wisata. Sekarang dibuka untuk umum, dengan pemandangan yang indah, serta air yang sangat jernih.


Tapi, untuk seorang raja yang visioner di zamannya, Maharaja Balitung tidak banyak dikenal orang sebagai raja yang meletakkan pondasi peradaban Jawa. Seperti ditulis oleh Tjahjono dalam bukunya "Balitung Putra Daerah yang Sukses Menjadi Raja Mataram Kuna" juga dituliskan betapa banyak dan bermanfaatnya pembangunan yang dilakukan Maharaja Balitung.


Hal itu senada pula dengan tulisan terdahulu dari K. Hall dalam "The Śailendra Era in Javanese History" Bisa disimpulkan, bahwa Maharaja Balitung ialah bapak pembangunan di era Mataram kuno, dan hasil dari apa yang dibangunnya menjadikan kerajaan-kerajaan besar berikutnya bermunculan di Jawa Timur. Bisa dibayangkan besarnya jasa Maharaja Balitung pada peradaban Jawa, bukan?

This post have 0 komentar

Next article Next Post
Previous article Previous Post